SURABAYA I SURYA Online - Dinas Pendidikan Surabaya kewalahan memenuhi target anak usia SMA. Mereka yang seharusnya menuntaskan pendidikan 12 tahun atau menamatkan SMA malah tidak mau sekolah.
Karena itu, Dinas Pendidikan mengerahkan seluruh kemampuannya. Tidak hanya meminta seluruh unit pelaksana teknis daerah (UPTD) atau cabang dinas di masing-masing kecamatan. Tapi sampai seluruh ketua dan pengurus RT diminta menguber anak usia sekolah ini.
“Sudah kita lakukan melacak keberadaan anak usia SMA. Tapi ternyata tidak mudah. Akan terus kita uber bagi lulusan SMP yang tidak mau melanjutkan ke SMA,” ucap Ruddy Winarko, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan, Ruddy Winarko, Minggu (9/10/2011).
Surabaya berhasil mendahului pusat dalam program wajib belajar (Wajar) 12 tahun. Mulai tahun ajaran Juli 2011 kemarin, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan menggratiskan SPP hingga jenjang SMA.
Seluruh SPP baik sekolah negeri maupun swasta bahkan RSBI sekali pun gratis tanpa biaya. Seluruh biaya operasional sekolah termasuk investasi pendidikan dicukupi APBD Kota Surabaya.
“Semua sudah kita sempurnakan dengan Perda. Konsekuensinya, seluruh siswa lulusan SMP wajib tidak terkecuali harus melanjutkan ke SMA/SMK/MA. Orang tua juga harus memahami ini,” kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Muhammad Taswin.
Dinas Pendidikan mensinyalir, saat ini masih banyak anak usia sekolah SMA atau tamatan SMP yang enggan melanjutkan ke SMA. Namun tidak mudah mengajak mereka untuk kembali masuk SMA.
Apalagi mereka yang sudah keenakan mencari uang. Meski menjadi buruh angkut atau penjaga toko, lebih baik mendapatkan uang daripada sekolah lagi. “Kita akan ubah pemikiran ini. Pendidikan akan lebih mampu mengubah kehidupan anak lebih baik,” tambah Taswin.
Belum ada angka persis menyangkut jumlah siswa yang gagal ikuti Wajar 12 tahun. Namun perkiraan Dinas Pendidikan paling banyak sebanyak 6.000 siswa yang harus terjaring Wajar 12 tahun ini. Setidaknya, lulusan SMP setiap tahun sekitar 38.000. Semetara yang melanjutkan ke SMA sebanyak 32.000.
sumber: surya online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar